
karoseri bus di Indonesia kini sedang lesu.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pemesanan pasar pada karoseri bus mengalami penurunan saat ini.
Ketua Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), Jimmy Tenacious, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat daya beli pasar melemah pada karoseri.
“Tadi saya sudah berbicara dengan teman-teman karoseri dan benar kalau memang ada penurunan pesanan di tahun ini kira-kira 30 persen. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya imbas dari kebijakan pengetatan anggaran (efisiensi) dan sekolah-sekolah yang tidak boleh jalan-jalan (study tour),” katanya pada acara BusTruck Southeast Asia 2025 beberapa hari yang lalu.
Lantaran ada efisiensi, bisnis perusahaan otobus (PO) juga terkena imbas.

Maka, pemesanan bus dari PO ke karoseri menjadi lesu.
Jimmy berharap efek dari kebijakan baru pemerintah tersebut hanya sementara saja, dan dirinya berharap kebijakan yang dibuat pemerintah ke depannya bisa membawa dampak yang lebih baik.
Hal itu lantaran yang terjadi saat ini berkaitan dengan kondisi perekonomian.
Sebab, banyak kepala keluarga yang mata pencahariannya bergantung pada bisnis karoseri.
“Semoga nantinya kebijakan pemerintah bisa lebih berpihak ke karoseri juga, sebab ini untuk ekonomi juga. Efisiensi itu berimbas juga ke produsen bus,” katanya.