
VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) resmi membuka fasilitas perakitan kendaraan listrik komersial berbasis completely knocked down (CKD) pada Kamis (29/5/2025).
Pabrik yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah ini menandakan Indonesia sudah siap untuk menjual kendaraan niaga listrik buatan lokal.
Meski begitu, Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), Gilarsi W Setijono, mengatakan saat ini untuk pemasaran dari kendaraan listrik niaga masih penuh tantangan.
“Saat ini masih lebih memilih kendaraan niaga konvesional. Sebab mereka menghitung bottom line saja, apalagi solar juga di subsidi. Mereka tidak berfikir soal polusi atau perubahan iklim, itu terlalu jauh,” kata Gilarsi pekan lalu.
Karena masih menghitung biaya dan keuntungan, maka dari kendaraan niaga EV masih sulit diadopsi.
Maka dari itu menurut Gilarsi, secara pesiangan bisnis masih belum sejajar dengan kendaraan konvesional. Sebab, menurutnya kendaraan niaga EV saat ini masih diminati oleh pasar B2B saja.

“Saat ini peminatnya (kendaraan niaga EV) banyak tapi ya baru sampai terhenti pada posisi minat saja. Tapi (untuk beli) nanti dulu deh,” katanya.
Namun menurut Gilarsi bila semuanya sudah seimbang, baik itu insentif atau kesiapan ekosistem, maka bukan tidak mungkin permintaan kendaraan niaga EV meningkat.