bus listrik impor CBU (Completely Built Up) dari China hingga saat ini masih meresakan bisnis Karoseri bus di Tanah Air.
Stefan Arman, Technical Director Laksana mengatakan, beberapa produk bus yang telah diluncurkan oleh karoseri yang berbasis di Ungaran, Jawa Tengah tersebut membuktikan bila Indonesia juga mampu membuat bus listrik. Bahkan dengan spek dan desain yang lebih mutakhir dari bus CBU China.
“Ini memang jadi tantangn selama ini kalau dilihat memang jumlah bus CBU dari China ini cukup banyak, terutama bus listrik. Hal ini karena Pemerintah memberikan kelonggaran di awal-awal. Namun saya melihat, kedepannya Pemerintah akan memberikan peraturan untuk bus beroperasi di Indonesia tingkat TKDN harus ditingkatkan,” kata Stefan di garasi Karoseri Laksana, Selasa (15/7/2025).
Stefan berharap, kedepannya makin banyak yang menggunakan bus buatan lokal. Sebab secara ekosistem, industri karoseri di Indonesia sudah siap untuk membuat bus listrik.
“Jadi saya lihat di awal-awal ini kita agak di serbu oleh bus CBU. Semoga ke depannya penggunaan bus buatan lokal makin didorong,” katanya
Peluncuran bodi bus listrik Nucleus 6 buatan karoseri laksanaSementara itu, terkait TKDN bus listrik buatan Karoseri Laksana, Stefan menyebutkan saat ini kandungannya sudah 40 persen.
“Proses perakitan baterai itu cukup besar porsinya. Jadi selama perakitan baterai dilakukan di luar Indonesia, maka TKDN-nya mungkin belum bisa naik banyak. Kalau industri baterai bisa masuk sini (Indonesia), mungkin bisa naik. Namun sekarang belum ada,” katanya.
