
bus modern di Indonesia sudah jauh lebih baik dibandingkan 10 tahun lalu.
Hal tersebut salah satunya berkat rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait kekuatan bangku di kabin.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, 10 tahun lalu pernah ada kejadian bus yang tabrakan. Bodi luarnya utuh, tapi korban meninggalnya sampai puluhan penumpang.

“10 tahun lalu ada tabrakan, busnya utuh, yang meninggal 23 orang, ternyata tergencet kursi. Jadi kursinya lepas,” kata Soerjanto di Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Setelah kejadian tersebut, KNKT memanggil para karoseri pembuat bodi bus. Ternyata saat itu bangku cuma ditempel ke lantai yang tebalnya sekitar 30 milimeter.
“Ini lantai harus ada penguatnya, baru boleh dipasang bangku di atasnya. Semua karoseri mengikuti rekomendasi tersebut,” kata Soerjanto.
Walau belum ada regulasi yang mewajibkan pemasangan penguat pada bangku, para karoseri mengikuti rekomendasi KNKT. Tujuannya supaya mengurangi risiko bangku terlepas ketika bus alami kecelakaan.