
Bus listrik di Indonesia sudah mulai banyak digunakan di berbagai kota, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan sebagainya.
Populasi bus listrik semakin banyak juga saat ini juga sudah memenuhi standar yang lebih baik dari segi keselamatan. Seperti yang dikatakan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono.
“Bus listrik yang awal-awal kita banyak temuan. Tapi yang akhir-akhir sudah bagus,” kata Soerjanto di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Soerjanto menjelaskan, bus listrik yang awal masuk Indonesia banyak temuan kurang sesuai standar. Misal perkabelan atau kelistrikan, clamp, sampai aksesibilitas yang lebih sulit.
“Tapi sekarang kan sasisnya dari sana. Di sini tinggal pasang bodi. Jadi sudah cukup aman, oke lah,” kata Soerjanto.
Sebelumnya di 2021, Soerjanto menjabarkan temuan apa saja di bus listrik yang kurang aman. Salah satunya bus listrik sering mengalami korsleting karena isolasi kabel yang terbuka. Kemudian kabel yang digunakan juga sering tidak sesuai baik ukuran maupun jenisnya.
Permasalah lain juga terjadi karena penyambungan kabel dilakukan kurang tepat sehingga terjadi kebocoran arus listrik.
Ada juga temuan kasus kabel atau peralatan listrik terkena air atau basah, kabel mengalami overheat akibat beban artus berlebih, dan kabel listrik sering terkena benda tajam.