
pelanggan harian Transjakarta diklaim telah menembus 1 juta penumpang.
Untuk terus meningkatkan angka tersebut, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam transformasi digital layanan mereka.
Menurut Raditya Maulana Rusdi, Direktur Sistem Teknologi Informasi dan Pelayanan Transjakarta, teknologi AI memainkan peran kunci dalam sistem manajemen operasional dan aplikasi pelanggan. “Saat ini, pelanggan harian Transjakarta telah mencapai angka 1,4 juta, dan dengan pemanfaatan AI secara menyeluruh, kami optimistis angka ini akan terus tumbuh secara signifikan,” ujar Raditya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).

“Dengan pendekatan customer-centric, Transjakarta menempatkan pengalaman pelanggan sebagai prioritas utama dalam setiap pengembangan teknologi,” kata dia.

Salah satu bukti konkret transformasi ini adalah aplikasi TJ:Transjakarta yang telah diunduh lebih dari satu juta kali sejak diluncurkan pada September 2024.
Aplikasi ini memudahkan pelanggan mengakses jadwal kedatangan bus, pelacakan armada, dan perencanaan perjalanan secara real-time.

Di sisi operasional, AI digunakan untuk menganalisis pola pergerakan penumpang, yang kemudian menjadi dasar dalam penjadwalan otomatis armada.
Informasi tersebut dikirim langsung ke sistem unit di setiap bus, menciptakan integrasi antara pusat komando dan lapangan. “Pemandangan halte kosong dengan bus-bus kosong yang datang akan menjadi semakin langka. Distribusi armada akan jauh lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” kata Raditya.
Raditya menekankan bahwa efisiensi ini tak hanya meningkatkan layanan, tetapi juga membantu menekan beban subsidi dari Pemprov DKI Jakarta. “Teknologi AI membuka babak baru dalam pengelolaan transportasi publik yang berkelanjutan. Kami percaya, dengan inovasi yang konsisten dan kepemimpinan berbasis data, Transjakarta dapat menjadi model transformasi digital sektor publik,” ujarnya.