
PO Efisiensi menjadi operator bus pertama yang menggunakan bus listrik di rute AntarKota AntarProvinsi (AKAP), tepatnya dari Cilacap ke Yogyakarta.
Uji coba bus listrik Efisiensi tersebut dilakukan bersama dengan Kalista, operator penyewaan kendaraan listrik. Setelah satu bulan dilakukan, PO Efisiensi dan Kalista melihat berbagai tantangan yang ditemukan.
Ervinda Salsabila, Direktur PT Efisiensi Putra Utama mengatakan, selama satu bulan uji coba, tantangan yang ditemui ada di sisi infrastruktur, terutama tempat mengecas dan waktu pengecasan.

“Dari charging station masih jarang, charging time juga relatif masih lama. Kita kemarin sekali cas di 1,5 jam, itu memakan waktu di time table kita, jadi ada gap,” kata Vinda di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Selain itu, tantangan lainnya ada dari sisi internal PO Efisiensi. Pengemudi dan kru harus dipersiapkan, dari segi operasi sampai perawatan, mengingat ada perbedaan antara EV dan bus konvensional.
“Kita benar-benar persiapkan dari internal sebelum bus listrik ini diterapkan secara luas. Inginnya nanti kita sudah siap, bukan menunggu perubahan tapi ingin ikut serta menciptakan perubahan,” kata Vinda.
Rifdah Tsabitah, Business Consultant Kalista menjelaskan, tantangan seperti kesiapan infrastruktur menjadi salah satu diskusi yang dilakukan bersama Efisiensi.
“Kalista itu kan fleet service, end to end. Mendampingi perusahaan yang mau beralih ke EV,” kata Rifdah.
Saat uji coba, diskusinya lebih ke pola operasional dan strategi pengecasan. Jadi survei ke depo, mengecek juga selama jalur bus apa ada SPKLU yang bisa digunakan.
“SPKLU memang sudah banyak, tapi enggak bisa digunakan bus listrik. Ada kanopi, itu didesain untuk mobil penumpang, bus mau mengecas tidak bisa,” kata Rifdah.
Salah satu tujuan dari uji coba juga untuk cek performa bus, sesuai atau tidak dengan spesifikasi di brosur. Hasilnya, titik pengecasan dipasang di Cilacap dan Yogyakarta, di ujung trayek dan bisa untuk memenuhi jarak tempuh tersebut.