Jagorawi, Jawa Barat.
Kegiatan ini dilakukan untuk menekan potensi kecelakaan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas, khususnya untuk angkutan orang, pada masa libur panjang Tahun Baru Islam.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan berupa pengecekan syarat administrasi dan teknis (ramp check) yang menargetkan kendaraan pariwisata yang menuju kawasan Puncak dan sekitarnya. Adapun lokasi dipilih karena menjadi titik krusial sebelum memasuki jalur rawan kecelakaan yang punya kontur jalan menanjak dan menurun.
“Pemeriksaan angkutan pariwisata ini kami lakukan bukan untuk menunda perjalanan wisata masyarakat tapi untuk melindungi para penumpang. Jika kendaraan tidak memenuhi syarat dan dinyatakan tidak laik jalan maka kami tidak izinkan kendaraan melanjutkan perjalanan demi keselamatan,” ujar Direktur Lalu Lintas Jalan Rudi Irawan, Jumat (27/6/2025).
Ramp Check di Tol Jagorawi libur panjang tahun baru IslamDari hasil pemeriksaan sejumlah kendaraan yang terdiri dari 28 bus pariwisata, dua bus pribadi, dua bus AKDP, dan dua bus AKAP, ditemukan 13 angkutan atau sekitar 38 persen yang dinyatakan tidak memenuhi aspek administrasi dan atau teknis.
Rudi mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 34 kendaraan, hanya 21 kendaraan yang memenuhi syarat administrasi dan teknis.
“Sebanyak 13 kendaraan dinyatakan tidak memenuhi aspek administrasi dan atau teknis, kebanyakan pelanggarannya adalah tidak ada dokumen kartu pengawasan (KPS),” katanya.
Lebih rinci, pelanggaran yang ditemukan antara lain 10 kendaraan tidak memiliki KPS, dan ditemukan dua kendaraan dengan KPS kedaluwarsa atau tidak aktif.
Sedangkan terkait dokumen uji berkala kendaraan (KIR), ditemukan dua kendaraan tanpa KIR, tiga kendaraan memiliki KIR yang sudah tidak aktif, serta empat kendaraan tidak memiliki KIR maupun KPS.
“Dari data pelanggaran yang dicatat, kendaraan yang melanggar lebih dari satu pelanggaran sebanyak empat unit kendaraan dan sembilan unit kendaraan lainnya melanggar satu pelanggaran,” ucap Rudi.
Ramp Check di Tol Jagorawi libur panjang tahun baru Islam
Berikutnya, ada dua bus yang dilakukan penggantian armada karena tidak laik jalan. Ditjen Hubdat telah menyediakan bus pengganti yang dapat digunakan para penumpang ketika bus pariwisata yang disewa dinyatakan tidak memenuhi persyaratan teknis laik jalan dan administrasi demi keselamatan para penumpang.
“Prinsip kami adalah keselamatan merupakan prioritas dan kami lakukan kegiatan ini sebagai bagian dari pelayanan negara. Pemeriksaan ini adalah komitmen agar semua masyarakat bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat dan aman,” ujar Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan Ditjen Hubdat Yusuf Nugroho.
